Halaman
Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi serta Pembangunan Nasional
23
Pertumbuhan dan
Pembangunan Ekonomi serta
Pembangunan Nasional
Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi serta Pembangunan Nasional
23
Bab II
Setelah mengikuti pembelajaran, siswa dapat:
1.
mendeskripsikan pengertian dan tujuan pembangunan ekonomi;
2.
mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi pembangunan ekonomi;
3.
mengidentifikasi keberhasilan dan kegagalan pembangunan ekonomi.
Sumber:
T
empo
, 6 Maret 2005 - 13 Juli 2005
TUJUAN PEMBELAJARAN
24
Ekonomi Kelas XI SMA dan MA
PETA KONSEP
Pembangunan
Nasional
Arti dan Tujuan
Pola dan Tahapan
Masalah Pembangunan Ekonomi
Dampak Pembangunan Ekonomi
Teori Pertumbuhan
Berbeda
Petumbuhan Ekonomi di Negara Maju
dan Berkembang
Faktor-Faktor yang Memengaruhi
Pertumbuhan Ekonomi
dan Pembangunan Ekonomi
Pertumbuhan
Ekonomi
Pembangunan
Ekonomi
Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi serta Pembangunan Nasional
25
H
ampir setiap hari media massa seperti televisi dan koran memberitakan
hal-hal yang berhubungan dengan perekonomian. Kadang-kadang
masalah ekonomi juga dibahas dan didiskusikan lebih mendalam pada acara
talk show
di televisi. Kenaikan harga BBM dan TDL (Tarif Dasar Listrik),
tingkat pengangguran yang meningkat, kesejahteraan ekonomi dan sosial,
protes mengenai undang-undang ketenagakerjaan, bertambahnya angka
kemiskinan, utang Indonesia yang bertumpuk adalah contoh-contoh
masalah perekonomian yang sering diberitakan, dibahas dan diskusikan.
Dari pemberitaan dan perbincangan mengenai masalah-masalah
ekonomi di atas, sering disebut istilah pertumbuhan ekonomi dan
pembangunan ekonomi. Samakah pertumbuhan ekonomi (
economic growth
)
dengan pembangunan ekonomi (
economic develoment
)? Jika berbeda, di
mana letak perbedaannya? Berikut ini kita akan membahas hal-hal seputar
pembangunan ekonomi dan perbedaannya dengan pertumbuhan ekonomi.
A. Pengertian Pembangunan Ekonomi dan
Perbedaannya dengan Pertumbuhan
Ekonomi
Pembangunan ekonomi memiliki arti yang berbeda dengan pertumbuhan
ekonomi. Pembangunan ekonomi mencakup hal-hal yang lebih luas
dibanding pertumbuhan ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi
bisa diartikan
sebagai suatu keadaan perekonomian yang menunjukkan adanya kenaikan
PDB (Produk Domestik Bruto) tanpa memandang apakah persentase
kenaikan PDB tersebut lebih besar atau lebih kecil dibanding persentase
kenaikan jumlah penduduk. Pengertian PDB sendiri adalah jumlah nilai
barang dan jasa yang dihasilkan seluruh masyarakat di suatu negara selama
satu tahun. Jadi, pertumbuhan ekonomi lebih difokuskan pada kenaikan
jumlah PDB. Secara sederhana, suatu negara dikatakan telah mengalami
pertumbuhan ekonomi bila jumlah PDB tahun sekarang lebih besar
dibanding PDB tahun sebelumnya.
Walaupun suatu negara telah mengalami pertumbuhan ekonomi, belum
tentu negara tersebut telah mengalami pembangunan ekonomi. Karena,
pembangunan ekonomi mencakup hal yang lebih luas dibanding
pertumbuhan ekonomi. Pembangunan ekonomi bisa diartikan sebagai proses
yang bertujuan menaikkan pendapatan per kapita untuk jangka waktu yang
panjang dan disertai adanya perubahan struktur ekonomi dan
perkembangan IPTEK. Pendapatan per kapita diperoleh dengan rumus
sebagai berikut:
26
Ekonomi Kelas XI SMA dan MA
Pendapatan per kapita =
PDB tahun x
Jumlah penduduk tahun x
Karena pembangunan ekonomi bertujuan menaikkan pendapat per
kapita, itu berarti pembangunan ekonomi tidak hanya menekankan
pentingnya kenaikan PDB, tetapi juga memerhatikan apakah persentase
kenaikan PDB lebih besar atau lebih kecil dibanding persentase kenaikan
jumlah penduduk. Apabila persentase kenaikan PDB lebih kecil dibanding
persentase kenaikan jumlah penduduk maka pendapatan per kapita akan
turun. Dan, itu berarti pembangunan ekonomi yang dilaksanakan belum
berhasil. Untuk mempermudah pemahaman, perhatikan tabel berikut yang
menunjukkan ilustrasi kenaikan PDB dengan angka-angka yang
disederhanakan.
PDB tahun 1990
PDB tahun 1991
Persentase kenaikan PDB tahun 1991
Rp1.000,-
Rp1.200,-
1.200 - 1.000
x 100%
20%
1000
Dari tabel tersebut persentase kenaikan PDB tahun 1991 adalah 20%.
Jumlah Penduduk
Jumlah Penduduk
Persentase kenaikan Jumlah
tahun 1990
tahun 1991
Penduduk tahun 1991
100 orang
130 orang
130 - 1.000
x 100%
30%
100
Dari tabel tersebut tampak persentase kenaikan jumlah penduduk tahun
1991 adalah 30%.
Pendapatan per kapita tahun 1990
Pendapatan per kapita tahun 1991
PDB tahun 1990 Rp1.000,
-
=
= Rp10, -
Jum l ah penduduk
tahun 1990 100
PDB tahun 1991 Rp1.200,
-
=
= Rp9, 23
Jum l ah penduduk
tahun 1991 130
Dari tabel di atas tampak bahwa pendapatan per kapita tahun 1990
sebesar Rp10,- dan pendapatan per kapita tahun 1991 sebesar Rp9,23. Ini
berarti telah terjadi penurunan pendapatan per kapita. Hal itu terjadi karena
persentase kenaikan PDB lebih kecil dibanding persentase kenaikan jumlah
penduduk yakni 20% berbanding 30%.
Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi serta Pembangunan Nasional
27
Dari tabel-tabel di atas, kita juga dapat menyimpulkan bahwa
sebenarnya pada tahun 1991 telah terjadi pertumbuhan ekonomi, karena
PDB tahun 1991 telah mengalami kenaikan dibanding PDB tahun 1990. Akan
tetapi, pertumbuhan ekonomi sebesar itu ternyata tidak cukup untuk
meningkatkan pendapatan per kapita yang terjadi justru pada tahun 1991
pendapatan per kapita mengalami penurunan seperti yang telah diuraikan
di atas. Apabila ingin meningkatkan pendapatan per kapita, maka persentase
kenaikan PDB harus lebih besar dibanding persentase kenaikan jumlah
penduduk.
Untuk memperjelas perbedaan pertumbuhan ekonomi dengan
pembangunan ekonomi, perhatikan tabel berikut ini.
Tabel 2.1 Perbedaan pertumbuhan ekonomi dengan
pembangunan ekonomi
Perbedaan
Pertumbuhan ekonomi
Pembangunan Ekonomi
1. Hanya menekankan pada
1. Tidak hanya menekankan pada
kenaikan PDB
kenaikan PDB
2. Tidak memerhatikan apakah
2. Memerhatikan apakah
persentase kenaikan PDB lebih
persentase kenaikan PDB lebih
besar atau lebih kecil dibanding
besar atau lebih kecil dibanding
persentase kenaikan jumlah
persentase kenaikan jumlah
penduduk
penduduk.
3. Tidak memerhatikan apakah
3. Memerhatikan apakah
kenaikan PDB diikuti atau tidak
kenaikan PDB diikuti atau tidak
oleh perubahan ekonomi dan
oleh perubahan struktur
kemajuan IPTEK.
ekonomi dan kemajuan IPTEK.
Struktur ekonomi berubah dari
tradisional ke modern, dari mo-
dern menjadi lebih modern, atau
dari agraris ke industri dan
perdagangan.
4. Tidak memerhatikan apakah
4. Memerhatikan apakah kenaikan
kenaikan PDB diikuti atau tidak
PDB diikuti atau tidak oleh
oleh peningkatan dan pemerata-
peningkatan dan pemerataan
an kesejahteraan masyarakat.
kesejahteraan masyarakat
28
Ekonomi Kelas XI SMA dan MA
Untuk menghitung pertumbuhan ekonomi di suatu negara, dapat
digunakan rumus berikut:
Pertumbuhan ekonomi tahun t =
t
to
PDB
x 100%
PDB
'
Di mana:
'
PDB
t
= PDB
t
-PDB
to
PDB
t
= Nilai PDB tahun t
PDB
to
= Nilai PDB tahun dasar yang umumnya adalah nilai
PDB tahun sebelumnya.
Atau bisa juga rumus di atas ditulis sebagai berikut:
Pertumbuhan ekonomi tahun t =
tt
-1
t-1
PDB -PDB
x 100%
PDB
Di mana PDB
t
= nilai PDB tahun t
PDB
t-1
= nilai PDB tahun sebelumnya.
Diketahui PDB tahun 2002 senilai Rp45.000 miliar dan PDB tahun 2003
senilai Rp50.000 miliar. Berapa pertumbuhan ekonomi tahun 2003?
Jawab:
Pertumbuhan ekonomi tahun 2003
=
Rp50.000
miliar Rp45.000
miliar
x 100%
Rp45.000
miliar
=
Rp5. 000 miliar
x 100%
R p45.000
miliar
=
5.000 miliar
x 100%
45. 000 miliar
=
500
= %
= 11,2%
45
Adapun untuk mengukur berhasil tidaknya pembangunan ekonomi di
suatu negara, dapat dilihat dari naiknya pendapatan per kapita secara terus-
menerus dalam jangka panjang yang disertai dengan perubahan struktur
ekonomi dan kemajuan IPTEK. Dan, diikuti pula dengan peningkatan
kesejahteraan masyarakat serta pemerataan kesejahteraan. Untuk mengukur
tingkat pemerataan kesejahteraan di masyarakat, bisa digunakan Koefisien
Gini dan Kriteria dari Bank Dunia.
CONTOH SOAL
Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi serta Pembangunan Nasional
29
B. Faktor-Faktor yang Memengaruhi
Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi di suatu negara tidak tetap, bisa naik dan bisa
turun. Demikian juga pembangunan ekonomi di suatu negara tidaklah tetap,
karena pendapatan per kapita suat saat bisa naik, tapi di saat lain justru
turun. Mengapa demikian? Karena banyak faktor yang bisa memengaruhi
naik turunnya pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi. Faktor-
faktor tersebut di antaranya sumber daya alam, sumber daya manusia,
modal, dan teknologi.
1. SDA (Sumber Daya Alam)
Sumber daya alam atau faktor produksi alam merupakan faktor yang
dapat memengaruhi tinggi rendahnya pertumbuhan ekonomi dan
pembangunan ekonomi. Jika suatu negara memiliki sumber daya alam yang
memadai dan kemudian dikelola dengan baik, tentu akan menghasilkan
PDB yang tinggi, yang diharapkan akan meningkatkan pertumbuhan
ekonomi dan pembangunan ekonomi.
2. SDM (Sumber Daya Manusia)
Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dan
mampu memengaruhi tinggi rendahnya pertumbuhan ekonomi dan
pembangunan ekonomi. Sebagai bukti, bila dibandingkan dengan Jepang,
Indonesia memiliki SDA yang lebih kaya. Akan tetapi, Jepang lebih makmur
dibanding Indonesia karena kualitas SDM Jepang lebih tinggi. SDM
merupakan faktor yang sangat penting, karena dalam proses produksi
manusia mempunyai peran sebagai tenaga kerja sekaligus sebagai pengusaha
yang bertugas mengombinasikan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan
barang dan jasa. Selain itu, manusia pula yang berperan menciptakan
teknologi baru yang lebih modern untuk mempermudah pekerjaan dan
meningkatkan hasil produksi. Oleh karena itu, bila suatu negara ingin
meningkatkan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Ini berarti negara
tersebut harus lebih dulu meningkatkan pertumbuhan dan pembangunan
ekonomi maka negara tersebut harus lebih dulu meningkatkan kualitas SDM-
nya dengan cara memperbaiki kualitas ilmu pengetahuan, teknologi,
keterampilan, sikap dan pola pikir.
30
Ekonomi Kelas XI SMA dan MA
3. Modal
Apabila suatu negara ingin meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan
pembangunan ekonomi tentu memerlukan modal, baik modal barang
maupun modal uang. Bagi negara berkembang seperti Indonesia, jumlah
modal yang terbatas menjadi masalah. Di negara berkembang, tingkat
pembentukan modal yang rendah disebabkan karena kemampuan
menabung yang rendah. Kemampuan menabung yang rendah disebabkan
karena rendahnya tingkat pendapatan. Tingkat pendapatan rendah
disebabkan karena tingkat produktivitas yang rendah. Tingkat produktivitas
yang rendah disebabkan karena tingkat pembentukan modal yang rendah,
sehingga kegiatan investasi tidak bisa berkembang. Demikian seterusnya
sehingga membentuk suatu lingkaran setan (
vicious circle
) yang tidak ada
putusnya dan saling berkaitan antara satu dengan lainnya. Lingkaran setan
itu disebut juga dengan istilah lingkaran setan kemiskinan.
Jika suatu negara ingin memutus tali lingkaran setan tersebut, negara
itu harus melakukan suatu hentakan besar agar lingkaran setan dapat putus
dan lepas dari ikatannya. Caranya antara lain dengan melakukan investasi
yang lebih besar, meningkatkan keahlian penduduk dan mengurangi
pertumbuhan penduduk melalui program KB (Keluarga Berencana). Agar
bisa melakukan investasi yang lebih besar, umumnya negara-negara
berkembang melakukan pinjaman ke luar negeri. Pinjaman luar negeri akan
sangat membantu negara-negara berkembang keluar dari kemiskinan,
dengan catatan pinjaman tersebut dikelola dengan baik. Sebaliknya, pinjaman
luar negeri justru akan mendatangkan keterpurukan bila dikelola dengan
buruk dan dikorupsi terus-menerus. Pokok pinjaman yang besar dan bunga
utang yang menumpuk pada akhirnya dapat memperparah kemiskinan yang
ada.
Produktivitas Rendah
Pendapatan Rendah
Tabungan Rendah
Pembentukan Modal
Rendah
Investasi Rendah
Gambar 2.1.
Skema lingkaran setan kemiskinan.
Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi serta Pembangunan Nasional
31
4. Teknologi
Semakin tinggi tingkat teknologi yang dikuasai suatu negara akan
mempermudah negara yang bersangkutan dalam mengolah SDA yang
dimiliki dalam rangka meningkatkan pertumbuhan dan pembangunan
ekonomi. Dengan menggunakan teknologi tinggi, proses produksi bisa
berjalan lebih cepat, mampu memproduksi lebih banyak, lebih baik dan
dengan harga lebih murah. Mengapa demikian? Karena dengan
menggunakan teknologi tinggi, efisiensi dan efektivitas, proses produksi
dapat tercapai.
C. Pertumbuhan Ekonomi di Negara Maju dan
Negara Berkembang
Kita mengira bahwa pertumbuhan ekonomi di negara maju pasti lebih
tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi di negara berkembang. Lalu,
bagaimana sesungguhnya pertumbuhan ekonomi di negara maju dibanding
negara berkembang? Untuk menjawabnya, perhatikan tabel pertumbuhan
ekonomi negara-negara di dunia berikut ini.
Pertumbuhan Ekonomi Dunia
Negara
1994r
1995r
1996r
Negara Industri/Maju
3,2 %
2,6 %
3,2 %
7 Negara Industri Utama
2,9 %
2,1 %
3,0 %
Amerika Serikat
3,5 %
2,3 %
3,4 %
Jepang
0,6 %
1,5 %
5,0 %
Jerman
2,7 %
1,2 %
1,3 %
Prancis
2,8 %
2,1 %
1,6 %
Italia
2,2 %
2,9 %
0,7 %
Inggris
4,4 %
2,8 %
2,6 %
Kanada
4,7 %
2,6 %
1,2 %
Lainnya
4,6 %
4,4 %
3,8 %
I N F O
32
Ekonomi Kelas XI SMA dan MA
Negara Berkembang
6,8 %
6,0 %
6,5 %
Afrika
2,1 %
3,0 %
5,8 %
Timur Tengah dan Eropa
0,7 %
3,8 %
4,7 %
Amerika latin
5,2 %
1,2 %
3,5 %
Asia
9,6 %
9,0 %
8,2 %
NIEs Asia
7,6 %
7,3 %
6,3 %
RRC
12,6 %
10,5 %
9,7 %
ASEAN 4
8,1 %
8,2 %
7,1 %
Indonesia
7,5 %
8,2 %
7,8 %
Singapura
10,1 %
8,8 %
6,9 %
Malaysia
9,2 %
9,5 %
8,6 %
Thailand
8,8 %
8,7 %
5,5 %
Filipina
4,4 %
4,8 %
5,7 %
Vietnam
8,8 %
9,5 %
9,3 %
Negara-Negara T
ransisi
-7,1 %
-1,5 %
-1,0 %
Eropa Tengah dan Timur
-2,8 %
1,6 %
1,6 %
Rusia
-1 1,6 %
-4,8 %
-5,0 %
Transcaucasus dan
Asia Tengah
-11,4 %
-4,7 %
-3,7 %
Sumber
: IMF, World Economic Outlook, April 1999 – Bank Indonesia
Dari tabel di atas, tampak bahwa pertumbuhan ekonomi di negara maju
ternyata lebih rendah dibanding pertumbuhan ekonomi di negara
berkembang. Mengapa bisa demikian?
Karena, di negara maju perekonomian sudah stabil dan hampir semua
sumber daya sudah digunakan secara optimal. Berbeda dengan negara
berkembang, sesuai dengan namanya (berkembang), negara-negara ini masih
mungkin untuk terus berkembang, karena masih banyak sumber daya yang
belum dikelola secara optimal. Jika sumber-sumber daya yang masih
potensial tersebut dikelola dengan baik maka bisa menambah peningkatan
PDB dengan mencolok. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi di negara
berkembang menjadi lebih tinggi dibanding negara-negara maju.
Alasan lain mengapa pertumbuhan ekonomi di negara berkembang lebih
tinggi dibanding negara maju yaitu karena pertumbuhan ekonomi diukur
dengan menggunakan rumus:
Keterangan: r = Revised Figures = angka yang telah diperbaiki
Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi serta Pembangunan Nasional
33
ǻ
PDB
x 100%
PDB
to
Sehingga, pertumbuhan ekonomi hanya melihat berapa besar tambahan
PDB suatu tahun dibanding PDB tahun sebelumnya. Rumus pertumbuhan
ekonomi tidak mempersoalkan berapa besar nilai PDB suatu negara yang
akan dihitung pertumbuhan ekonominya. Akibatnya, walaupun nilai PDB
di negara maju tinggi sedangkan nilai PDB di negara berkembang rendah,
tetapi bila dihitung tingkat pertumbuhan ekonominya, sering kali
pertumbuhan ekonomi di negara maju lebih rendah dibanding negara
berkembang. Agar lebih jelas, perhatikan ilustrasi nilai PDB dan
pertumbuhan ekonomi negara maju dan negara berkembang berikut.
Tabel 2.2 Nilai PDB dan pertumbuhan ekonomi negara maju dan
negara berkembang
Negara
PDB tahun 2004
PDB tahun 2005
Pertumbuhan
(dalam miliar Rp)
(dalam miliar Rp)
Ekonomi
Maju
930.000.000
955.000.000
3%
Negara
PDB tahun 2004
PDB tahun 2005
Pertumbuhan
(dalam miliar Rp)
(dalam miliar Rp)
Ekonomi
Berkembang
420.000
495.000
18%
Dari tabel tampak walaupun nilai PDB negara maju jauh lebih tinggi
dibanding negara berkembang, tetapi tingkat pertumbuhan ekonomi negara
maju lebih rendah dibanding negara berkembang. Ada satu pertanyaan yang
menarik, pertumbuhan ekonomi di negara berkembang umumnya lebih
tinggi dibanding negara maju, tetapi mengapa tingkat kesejahteraan di
negara berkembang lebih rendah dibanding negara berkembang?
Jawabannya sederhana, karena tingkat pertumbuhan ekonomi yang
dicapai suatu negara tidak bisa digunakan untuk mengukur tingkat
kesejahteraan masyarakat. Untuk mengukur tingkat kesejahteraan
masyarakat di suatu negara lebih tepat jika menggunakan tingkat
pendapatan per kapita, yang salah satunya menggunakan rumus sebagai
berikut:
34
Ekonomi Kelas XI SMA dan MA
Pendapatan per kapita =
PDB tahun x
Jumlah penduduk tahun x
Pada umumnya, di negara maju pendapatan per kapita jauh lebih tinggi
dibanding di negara berkembang. Karena, PDB yang dicapai juga jauh lebih
tinggi, sementara jumlah penduduk di negara-negara maju umumnya tidak
terlalu besar. Akibatnya, pendapatan per kapita mereka menjadi tinggi.
Perhatikan tabel pendapatan per kapita berikut!
Pendapatan per kapita negara berkembang dan negara maju tahun 1999
(dalam US$).
a. Negara berkembang
b.
Negara maju
1. Indonesia = 2.830
1. Jepang = 31.500
2. Malaysia = 9.000
2. Inggris = 22.200
3. Amerika = 26.400
“Pertumbuhan Ekonomi di Kawasan Asia”
Pertumbuhan ekonomi negara-negara di kawasan Asia masih
tercatat paling tinggi, yaitu mencapai 8,4 % pada tahun 1995. Kinerja
ekonomi di RRC, kelompok NIEs dan ASEAN memberikan sumbangan
terbesar bagi pertumbuhan yang tinggi tersebut. Pertumbuhan tinggi
yang terus-menerus telah meningkatkan risiko pemanasan suhu
perekonomian yang gejalanya mulai dirasakan oleh beberapa negara
sejak 1994. Untuk mencegah terjadinya pemanasan suhu
perekonomian, beberapa negara menerapkan kebijakan makro-
ekonomi yang berhati-hati dan melaksanakan reformasi struktural.
Upaya tersebut berdampak, antara lain pada penurunan laju inflasi
pada tahun 1995 menjadi 10,9% dibandingkan dengan 13.5% dalam
tahun sebelumnya.
RRC sebagai negara berkembang yang penting dalam
perekonomian Asia mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 10.2%
pada tahun 1995.
Sumber : Laporan Bank Indonesia
I N F O
Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi serta Pembangunan Nasional
35
KEGIATAN
2. 1
Sebuah negara pada tahun 1990 memiliki PDB 40 miliar dolar.
Kemudian, pada tahun 1991 PDB yang dicapai 34 miliar dolar.
Hitunglah pertumbuhan ekonomi tahun 1991. Jika hasil yang dicapai
bertanda (-) berarti telah terjadi penurunan PDB.
D. Teori Pertumbuhan Ekonomi
Teori pertumbuhan ekonomi adalah teori yang membahas pertumbuhan
ekonomi yang dialami oleh negara ditinjau dari dua sudut. Pertama,
membahas pertumbuhan ekonomi berdasarkan tahap-tahap tertentu (secara
historis). Kedua, membahas pertumbuhan ekonomi berdasarkan penyebab-
penyebabnya (secara analitis). Kita akan membahas pertumbuhan ekonomi
dengan struktur sebagai berikut:
1.
Secara historis
Teori Pertumbuhan Ekonomi
Historis
2.
Secara analitis
Teori Pertumbuhan Ekonomi Klasik
Teori Pertumbuhan Ekonomi
Neoklasik
1. Teori Pertumbuhan Ekonomi Historis
Tokoh dari teori pertumbuhan ekonomi historis adalah Frederich List,
Karl Bucher, Werner Sombart dan WW. Rostow.
a. Frederich List (1789 - 1846)
Frederich List menguraikan pertumbuhan ekonomi yang dialami suatu
negara berdasarkan cara produksi (teknik produksi) dan mata pencaharian
masyarakat. Frederich List membagi pertumbuhan ekonomi ke dalam
tahapan yang bertingkat-tingkat seperti sebuah tangga sehingga disebut
“
Stuffen Theorien
” (teori tangga).
1)
Masa berburu dan mengembara
Pada masa ini manusia memenuhi kebutuhannya dengan berburu dan
mengembara. Berburu dilakukan oleh laki-laki, sedang perempuan
36
Ekonomi Kelas XI SMA dan MA
bertugas mencari umbi-umbian, buah dan sayuran. Jika hewan dan
tumbuhan sebagai makanan telah habis di suatu tempat, mereka akan
berpindah (mengembara) ke tempat lain, demikian seterusnya. Pada
masa ini belum ada pertukaran, karena manusia hanya berusaha untuk
memenuhi kebutuhan sendiri.
2)
Masa beternak dan bertani
Pada masa ini manusia sudah mulai menetap di suatu tempat, mereka
memenuhi kebutuhan hidup dengan cara beternak dan bertani. Binatang
buruan yang diperoleh sebagian dipelihara untuk diambil daging atau
telurnya. Umbi-umbian, buah, sayuran dan tanaman lain yang disukai
ditanam agar suatu saat bisa dipanen dan dijadikan bahan makanan.
Karena tinggal menetap maka pada masa ini mulai timbul
perkampungan atau desa-desa.
3)
Masa bertani dan kerajinan
Pada masa ini, selain bertani manusia sudah mulai mengembangkan
kerajinan yang ada hubungannya dengan pertanian, seperti pandai besi
dan pertukangan. Kerajinan dikerjakan untuk memanfaatkan waktu
luang setelah mengerjakan pekerjaan bertani.
4)
Masa kerajinan, industri dan perniagaan
Pada masa ini, selain kerajinan manusia juga telah melakukan kegiatan
industri (mendirikan pabrik-pabrik) dan perniagaan (perdagangan).
Sehingga muncul kota-kota sebagai pusat industri dan perdagangan.
Pada masa ini ilmu pengetahuan dan teknologi mengalami kemajuan
yang cepat dan perdagangan tidak hanya bersifat nasional tetapi sudah
bersifat internasional, karena didukung oleh alat-alat transportasi.
Tahap I
Masa berburu dan
mengembara
Tahap II
Masa berternak dan
bertani
Tahap II
Masa bertani dan
kerajinan
Tahap IV
Masa kerajinan,
industi dan perniagaan
Gambar 2.2.
Skema Stuffen Theorien (Teori Tangga)
Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi serta Pembangunan Nasional
37
b. Karl Bucher (1847-1930)
Karl Bucher menguraikan pertumbuhan ekonomi suatu negara
berdasarkan hubungan produsen dengan konsumen. Menurut Karl Bucher,
pertumbuhan ekonomi dibagi menurut tahap-tahap berikut:
1)
Masa rumah tangga tertutup
Masyarakat berproduksi hanya untuk memenuhi kebutuhan kelompok
sendiri. Pada masa ini keluarga mereka masih sangat sederhana. Oleh
karena itu, kehidupan masih bersifat tertutup dan belum ada pertukaran
antar desa atau antar kelompok.
2)
Masa rumah tangga kota
Pertumbuhan jumlah penduduk mengakibatkan kelompok atau desa
tidak dapat lagi memenuhi kebutuhannya sendiri. Sehingga, timbul
pertukaran antar desa yang disebut dengan perdagangan. Pada masa
ini, sebagian kelompok masyarakat membangun tempat khusus sebagai
pusat perdagangan dan industri yang disebut kota. Selanjutnya, timbul
hubungan dagang antara desa dengan kota.
3)
Masa rumah tangga bangsa (kemasyarakatan)
Sesuai perkembangan zaman, pertukaran yang terjadi di satu kota sudah
tidak mampu memenuhi kebutuhan penduduknya. Kadang-kadang
suatu kota tidak dapat menghasilkan satu jenis barang dan barang
tersebut harus didatangkan dari kota lain, sehingga terjadilah kegiatan
perdagangan antar kota. Perdagangan ini meluas ke seluruh kota
sehingga terbentuk satu kesatuan masyarakat yang melakukan
pertukaran perdagangan antar kota dalam satu negara atau dalam satu
bangsa.
4)
Masa rumah tangga dunia
Pada masa ini, pertukaran atau perdagangan sudah melewati batas-
batas negara karena antar negara ternyata saling membutuhkan.
Perdagangan antar negara juga didukung dengan kemajuan IPTEK yang
memudahkan manusia berhubungan dengan negara lain.
c. Werner Sombart (1863 - 1947)
Sombart menguraikan pertumbuhan ekonomi menjadi empat tahap.
Tahap-tahap tersebut adalah sebagai berikut:
1)
Prakapitalisme (
Vorkapitalismus
)
Pada masa ini belum dikenal adanya kaum kapitalis atau paham kapitalis.
Masyarakat bekerja untuk memenuhi kebutuhan sendiri dalam suasana
38
Ekonomi Kelas XI SMA dan MA
kekeluargaan. Di masa ini umumnya masyarakat hidup dari sektor
pertanian dan kehidupan masih bersifat statis.
2)
Kapitalis Madya (
Fruh Kapitalismus
)
Pada masa ini kehidupan sudah mulai dinamis. Manusia sudah mengenal
uang dan mulai menumpuk keuntungan dan kekayaan. Suasana
kekeluargaan mulai memudar, gaya hidup individualis perlahan-lahan
merasuki masyarakat.
3)
Kapitalis Raya (
Hoch Kapitalismus
)
Pada masa ini kehidupan hanya diarahkan untuk mencari keuntungan
sebanyak-banyaknya. Maka, muncul para kaum kapitalis (kaum yang
bermodal besar). Kaum ini menguasai alat-alat produksi untuk
melakukan produksi secara besar-besaran. Sebagai akibat munculnya
kaum kapitalis, muncul pula kaum buruh (pekerja).
4)
Kapitalis Akhir (
Spot Kapitalismus
)
Akibat adanya kesenjangan kesejahteraan antara kaum kapitalis dan
kaum buruh, pada masa ini muncul kaum sosialis yang ingin
mewujudkan kesejahteraan bersama. Untuk itu, campur tangan
pemerintah mutlak diperlukan untuk mengendalikan perekonomian.
Akibatnya, peran kaum kapitalis terdesak oleh kaum sosialis.
d. Walt Whiteman Rostow (1916 - 1979)
Dalam bukunya yang berjudul “The Stages of Economic Growth”, WW
Rostow menguraikan pertumbuhan ekonomi ke dalam beberapa tahap
(masa), yaitu:
1)
Masyarakat tradisional (
The traditional society
)
Pada masa ini kehidupan masih sangat tradisional, adat istiadat masih
berperan kuat. Produksi masih menggunakan alat yang sederhana dan
hanya mampu memproduksi dengan hasil yang terbatas.
2)
Prasyarat untuk lepas landas (
Precondition for take off
)
Pada masa ini masyarakat mulai menyadari pentingnya dilakukan
pembaharuan atau perubahan hidup. Mereka sudah tidak terpaku pada
adat dan mulai menerima pemikiran-pemikiran baru, menerima inovasi-
inovasi baru dan menerima perubahan cara-cara berproduksi. Akibat
selanjutnya terjadilah perubahan struktur sosial, sistem politik dan
struktur kegiatan ekonomi. Kegiatan ekonomi mengalami perubahan
dari agraris menjadi industri dan perdagangan. Sehingga, proses
pertumbuhan ekonomi sudah mulai berlangsung dengan mantap dan
negara dikatakan sudah siap menuju tahap lepas landas.
Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi serta Pembangunan Nasional
39
3)
Lepas landas (
Take off
)
Pada masa ini pertumbuhan ekonomi terus berlangsung. Pada
permulaan masa lepas landas, bisa terjadi revolusi politik, timbulnya
pasar baru yang sangat luas dan muncul penemuan baru yang sangat
banyak. Selanjutnya, terjadi kegiatan penanaman modal yang pesat dan
mencapai 10% dari Produk Nasional Neto, terjadi kemajuan yang tinggi
dalam sektor industri serta terwujudnya suatu kerangka dasar yang
kuat untuk melanjutkan pertumbuhan ekonomi ke tahap berikutnya.
4)
Perekonomian yang matang (
Maturity of Economic
)
Pada masa ini masyarakat sudah mampu menggunakan teknologi mod-
ern secara selektif sehingga faktor-faktor produksi dapat dimanfaatkan
secara efektif dan efisien. Sektor dan industri pada masa ini merupakan
sektor yang semakin penting, sedangkan sektor pertanian semakin
menurun perannya. Kemudian, muncul tenaga-tenaga profesional di
bidang industri. Perekonomian yang matang (dewasa) ditandai juga
dengan kemampuan negara dalam menyelesaikan sendiri kesulitan
ekonomi tanpa meminta bantuan dari negara lain.
5)
Konsumsi tinggi (
High mass consumption
)
Masa konsumsi tinggi merupakan tahap pertumbuhan ekonomi yang
paling tinggi. Pada masa ini masyarakat telah mencapai kemakmuran.
Masyarakat lebih memikirkan cara berkonsumsi untuk mengalokasikan
penghasilannya yang melimpah, pendapatan per kapita riil yang sangat
tinggi digunakan untuk konsumsi semua barang termasuk barang-
barang mewah. Pada masa ini negara dan masyarakat tinggal berusaha
untuk mempertahankan kemakmuran.
2. Teori Pertumbuhan Ekonomi Klasik
Teori ini dikemukakan oleh Adam Smith, David Ricardo dan TR.
Malthus. Berikut ini akan diuraikan satu per satu.
a. Adam Smith
Adam Smith adalah ahli ekonomi yang menulis buku “
The Wealth of
Nation
” (kemakmuran suatu negara) yang sangat terkenal. Ia merupakan
tokoh yang mengemukakan pentingnya sistem ekonomi liberal (bebas),
yakni sistem ekonomi yang bebas dari campur tangan pemerintah yang
diperkuat dengan semboyan “
Laissez Faire, Laissez Passer
”. Adam Smith
percaya bahwa dengan menggunakan sistem ekonomi liberal (bebas),
pertumbuhan ekonomi dapat dicapai secara maksimum. Pertumbuhan
ekonomi bisa dicapai dengan melibatkan dua unsur, yaitu:
40
Ekonomi Kelas XI SMA dan MA
1)
Pertumbuhan penduduk.
2)
Pertumbuhan output total.
Selanjutnya, pertumbuhan output yang berupa barang dan jasa
dipengaruhi oleh tiga komponen, yaitu sumber-sumber alam, tenaga kerja,
jumlah persediaan barang.
Agar terjadi pertumbuhan output, sumber-sumber alam harus dikelola
oleh tenaga kerja dengan menggunakan barang modal. Sumber-sumber alam
sangat penting untuk menentukan pertumbuhan ekonomi, karena sumber-
sumber alam merupakan batas maksimum output jika sudah dimanfaatkan
secara maksimum. Sumber-sumber alam mencapai batas maksimum apabila
telah dikerjakan oleh tenaga kerja yang handal dengan menggunakan barang
modal yang cukup.
b. David Ricardo dan TR Malthus
Pemikiran David Ricardo dan TR Malthus tidak sama dengan Adam
Smith. Mereka mengkritik Adam Smith, bila Adam Smith berpendapat bahwa
pertumbuhan penduduk dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi, maka
David Ricardo berpendapat bahwa pertumbuhan penduduk yang terlalu
besar (hingga 2 kali lipat) bisa menyebabkan melimpahnya tenaga kerja.
Tenaga kerja yang melimpah menyebabkan upah yang diterima menurun,
di mana upah tersebut hanya bisa untuk membiayai tingkat hidup mini-
mum (
subsistence level
). Pada taraf ini, perekonomian mengalami stagnasi
(kemandegan) yang disebut
Stationary State
.
TR Malthus sependapat dengan David Ricardo dan mengemukakan
bahwa bahan makanan bertambah menurut deret hitung (1, 2, 3, 4, 5, dan
seterusnya), sedangkan penduduk bertambah menurut deret ukur (1, 2, 4,
8, 16 dan seterusnya). Akibatnya, bahan makanan tidak cukup untuk
menghidupi penduduk, sehingga masyarakat hidup pada tingkat subsis-
tence dan perekonomian mengalami kemandegan.
3. Teori Pertumbuhan Ekonomi Neoklasik
Ada tiga tokoh Neoklasik yang akan dibahas, yakni Robert Slow, Harrod
Domar serta Joseph Schumpeter.
a. Robert Solow
Robert Solow adalah ahli ekonomi yang memenangkan hadiah nobel
pada tahun 1987. Solow berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi akan
tercapai jika ada pertumbuhan output. Pertumbuhan output terjadi jika dua
Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi serta Pembangunan Nasional
41
faktor input, yakni modal dan tenaga kerja dikombinasikan, sedangkan
faktor teknologi dianggap konstan (tidak berubah). Adapun yang tergolong
sebagai modal adalah bahan baku, mesin, peralatan, komputer, bangunan
dan uang. Dalam memproduksi output, faktor modal dan tenaga kerja bisa
dikombinasikan dalam berbagai model kombinasi. Sehingga, bisa dituliskan
dalam rumus sebagai berikut:
Q = f (C.L)
Keterangan:
Q
=
Jumlah output yang dihasilkan
f
=
Fungsi
C
=
Capital (modal sebagai input)
L
=
Labour (tenaga kerja, sebagai input)
Rumus di atas menyatakan bahwa output (Q) merupakan fungsi dari
modal (C) dan tenaga kerja (L). Ini berarti tinggi rendahnya output
tergantung pada cara mengombinasikan modal dan tenaga kerja.
b. Harrod dan Domar
Harrod dan Domar mengemukakan perlunya pembentukan modal
sebagai syarat untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang mantap (
steady
growth
). Menurut mereka, bila pembentukan modal telah dilakukan pada
suatu masa, maka pada masa berikutnya perekonomian akan sanggup
memproduksi barang-barang dalam jumlah lebih besar. Keinginan
masyarakat dalam pembentukan modal (berinvestasi) ditentukan oleh
permintaan
agregat
(keseluruhan) dari masyarakat dan oleh MEC (
Mar-
ginal Efficiency of Capital
), yakni perbandingan antara pertambahan modal
terhadap pertambahan output.
c. Joseph Schumpeter
Menurut Joseph Schumpeter pertumbuhan ekonomi terjadi bila ada
inovasi dari para pengusaha (wiraswasta). Dalam hal ini, inovasi merupakan
penerapan pengetahuan dan teknologi yang baru di dunia usaha. Inovasi
memiliki pengaruh sebagai berikut:
1)
Diperkenalkannya teknologi baru.
2)
Menimbulkan keuntungan yang lebih tinggi.
3) Menimbulkan imitasi inovasi, yaitu peniruan teknologi baru oleh
pengusaha-pengusaha lain yang dapat meningkatkan hasil produksi.
42
Ekonomi Kelas XI SMA dan MA
E. Pembangunan Nasional
Sebagai negara berkembang, Indonesia sedang giat melakukan
pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi yang sudah kita bahas di
depan adalah bagian dari pembangunan nasional. Pembangunan nasional
mencakup semua aspek kehidupan yang meliputi pembangunan di bidang
politik, ekonomi, sosial, budaya serta pertahanan dan keamanan. Berikut
ini kita akan membahas hal-hal yang berkaitan dengan pembangunan
nasional.
1. Pengertian dan Tujuan Pembangunan Nasional
Pembangunan nasional diartikan sebagai rangkaian upaya pembangunan
yang berkesinambungan, yang meliputi seluruh aspek kehidupan
masyarakat, bangsa dan negara pembangunan nasional dan mencakup
bidang politik, ekonomi, sosial, budaya serta pertahanan dan keamanan.
Pembangunan nasional dilakukan dengan tujuan untuk mewujudkan
suatu masyarakat adil dan makmur yang merata materiil dan spiritual
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam wadah Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu, dan berkedaulatan
rakyat dalam suasana perikehidupan bangsa yang aman, tenteram, tertib
dan dinamis serta dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka,
bersahabat, tertib dan damai.
Untuk memberikan arah dalam mencapai tujuan pembangunan nasional
tersebut, MPR telah menetapkan GBHN (Garis-garis Besar Haluan Negara).
Dengan demikian, GBHN merupakan pola umum Pembangunan nasional.
2. Pola dan Tahapan Pembangunan Nasional pada
Masa Orde Baru
Sebagai pola umum pembangunan nasional, GBHN memuat:
a.
Pola dasar pembangunan nasional, seperti tujuan, landasan dan asas-
asas pembangunan nasional.
b.
Pola umum pembangunan jangka panjang, yang berisi arah dan kebijakan
pembangunan untuk 25 sampai dengan 30 tahun mendatang.
c.
Pola umum pembangunan 5 tahun, yang berisi arah dan kebijakan
pembangunan untuk 5 tahun.
Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi serta Pembangunan Nasional
43
Selanjutnya, pola umum pembangunan lima tahun dituangkan dalam
rencana operasional tahunan dalam bentuk pembuatan dan pelaksanaan
APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara).
Agar jelas, berikut ini adalah skema pola-pola tahapan pembangunan
Nasional.
Tabel 2.3 Pola dan Tahapan Pembangunan Nasional
Orde Baru
Pola
Tahapan
1.
Pola Dasar Pembangunan Nasional
Selamanya (Selama tidak
diubah)
2.
Pola Umum Pembangunan Jangka Panjang
25 sampai dengan 30 tahun
3.
Pola Umum Pembangunan Jangka Menengah
5 tahun
4.
Pola Umum Pembangunan Jangka Pendek
1 tahun
(Berupa APBN)
Indonesia melakukan pembangunan jangka panjang yang ke-1 selama 25
tahun, dimulai pada tahun 1969 sampai dengan tahun 1994 yang dijabarkan
dalam 5 pelita, yakni pelita I, II, III, IV dan V. Sebagai gambaran, perhatikan
prioritas pembangunan yang dilaksanakan selama pelita I sampai dengan V.
Tabel 2.4 Prioritas Pembangunan Pelita I sampai V
No.
PELITA
Jangka waktu
Prioritas
1.
PELITA I
1
April 1969 – 31 Maret 1974
Sektor pertanian dan Industri yang
mendukung sektor pertanian
2.
PELITA II
1
April 1974 – 31 Maret 1979
Sektor pertanian dan meningkatkan
industri yang mengolah bahan mentah
menjadi bahan baku
3.
PELITA III
1
April 1979 – 31 Maret 1984
Sektor pertanian dan industri yang
mengolah bahan baku menjadi barang
jadi dan usaha swasembada pangan.
4.
PELITA IV
1
April 1984 – 31 Maret 1989
Sektor pertanian dengan industri yang
dapat menghasilkan mesin-mesin
industri sendiri dan melanjutkan
usaha swasembada pangan
44
Ekonomi Kelas XI SMA dan MA
5.
PELITA V
1
April 1989 – 31 Maret 1994
Sektor pertanian untuk memantap
kan swasembada pangan dan me
ningkatkan produksi pertanian lain
nya, dan sektor industri, khususnya
industri yang menghasilkan barang
untuk ekspor,industri yang banyak
menyerap tenagakerja, industri
pengolahan hasil
pertanian, serta
industri yang dapat menghasilkan
mesin-mesin sendiri.
Dari tabel tampak bahwa selama pelita I sampai dengan V, sektor
pertanian selalu menjadi prioritas pembangunan.
Hasil pembangunan jangka panjang yang ke-1 cukup memuaskan, di
mana pertumbuhan ekonomi Indonesia rata-rata di atas 6% per tahun. Akan
tetapi, memasuki pembangunan jangka panjang ke-2, yakni pada pelita VI
tepatnya pada tahun 1997, Indonesia mengalami krisis ekonomi yang
menyadarkan bangsa Indonesia tentang betapa rapuhnya fondasi ekonomi
yang telah dibangun selama ini.
3. Pola dan Tahapan Pembangunan Nasional
menurut GBHN Tahun 1999 (Masa Reformasi)
Pada pelita VI, Indonesia mengalami krisis ekonomi yang memicu
terjadinya reformasi dan pergantian pemerintah. Reformasi tersebut
berpengaruh juga terhadap perubahan pola pembangunan nasional seperti
yang terlihat pada GBHN tahun 1999.
GBHN 1999 - 2004 mengemukakan 5 masalah utama yang diakibatkan
oleh kebijakan pembangunan di masa orde baru, yakni munculnya gejala
disintegrasi bangsa dan merebaknya konflik sosial, lemahnya penegakan
hukum dan hak asasi manusia, lambatnya pemulihan ekonomi, rendahnya
kesejahteraan rakyat dan ketahanan budaya nasional, serta kurang
berkembangnya kapasitas pembangunan daerah yang masyarakat.
Berdasarkan kelima masalah tersebut, GBHN tahun 1999 - 2004 berusaha
melakukan langkah-langkah penyelamatan, pemulihan, pemantapan dan
pengembangan pembangunan untuk 5 tahun ke depan agar terwujud
kemajuan di segala bidang. Oleh karena itu, penyelenggaraan negara
dituangkan dalam PROPENAS (Program Pembangunan Nasional) yang
ditetapkan presiden bersama DPR. Kemudian, PROPENAS yang berlaku
selama 5 tahun dijabarkan dalam REPETA (Rencana Pembangunan Tahunan)
Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi serta Pembangunan Nasional
45
yang memuat APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) APBN
ditetapkan oleh presiden bersama DPR.
PROPENAS berbeda dengan REPELITA yang disusun di masa orde
baru. Jika REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun) disusun sangat
terinci dan menguraikan rencana seluruh sektor dan daerah selama 5 tahun,
maka PROPENAS hanya memuat program-program pembangunan yang
pokok, penting, mendasar dan mendesak untuk 5 tahun.
Seiring dengan penyusunan PROPENAS, tiap departemen dan
pemerintah daerah juga menyusun RENSTRA (Rencana Strategis) dan
PROPEDA (Program Pembangunan Daerah). Penyusunan RENSTRA tetap
mengacu kepada PROPENAS. Adapun penyusunan PROPERDA, sejauh
menyangkut komitmen nasional tetap mengacu kepada PROPENAS
meskipun dimungkinkan adanya penekanan prioritas sesuai kebutuhan
masing-masing daerah.
Sebagai rencana pembangunan yang berskala nasional, PROPENAS
memiliki 5 prioritas pembangunan nasional, yaitu:
a.
Membangun sistem politik yang demokratis serta mempertahankan
persatuan dan kesatuan.
b.
Mewujudkan supremasi hukum dan pemerintahan yang bersih.
c.
Mempercepat pemulihan ekonomi dan memperkuat landasan
pembangunan berkelanjutan dan berkeadilan.
d. Membangun kesejahteraan rakyat dan ketahanan budaya.
e.
Meningkatkan pembangunan daerah.
4. Masalah Pembangunan Ekonomi Indonesia
Secara umum, ada empat masalah yang harus dihadapi dalam
pembangunan ekonomi di Indonesia. Keempat masalah tersebut dari tahun
ke tahun selalu mendapat perhatian serius. Masalah yang paling serius
diperhatikan pemerintah adalah masalah kemiskinan, apalagi menurut data
PROPENAS terjadi peningkatan jumlah penduduk miskin dari 22, 5 juta
pada tahun 1996 menjadi 37,5 juta pada pertengahan tahun 1999. Keempat
masalah tersebut adalah:
a. Kemiskinan
Program pengentasan kemiskinan sudah dilaksanakan sejak masa orde
baru melalui berbagai bentuk program seperti INSUS (Intensifikasi Khusus),
INMUM (Intensifikasi Umum), BIMAS (Bimbingan Massal), INMAS
(Intensifikasi Massal), KMKP (Kredit Modal Kerja Permanen), KUK (Kredit
Usaha Kecil), Wajib Belajar, INPRES Desa yang dilanjutkan dengan INPRES
Desa Tertinggal (IDT).
46
Ekonomi Kelas XI SMA dan MA
Selanjutnya, ada tiga program yang dilakukan untuk menanggulangi
kemiskinan, program-program ini langsung ditujukan kepada penduduk
miskin, yakni:
1)
Menyediakan kebutuhan pokok untuk keluarga miskin.
2)
Mengembangkan sistem jaminan sosial.
3)
Mengembangkan budaya masyarakat miskin.
b. Keterbelakangan
Secara umum, keterbelakangan yang diderita Indonesia meliputi
rendahnya tingkat pendidikan, tingkat keterampilan, pemilikan modal,
efisiensi dan efektivitas kerja, tingkat manajemen, dan kurang tersedianya
infrastruktur. Semua faktor tersebut memiliki hubungan sebab akibat satu
sama lain yang membentuk lingkaran setan kemiskinan (
vicious circle
)
Adapun keterbelakangan di bidang ekonomi tampak dari rendahnya
pendapatan per kapita, tingkat spesialisasi (pembagian kerja), penggunaan
uang giral per kapita serta masih sempitnya pasar.
c. Lapangan Kerja
Jumlah pengangguran di Indonesia diupayakan terus berkurang dengan
memperluas lapangan kerja. Akan tetapi, krisis ekonomi tahun 1997 semakin
menambah jumlah pengangguran di Indonesia hingga mencapai 37,5 juta
jiwa. Ditambah lagi dengan masih rendahnya kualitas angkatan kerja Indo-
nesia; kurang lebih 64% dari angkatan kerja Indonesia memiliki pendidikan
SD ke bawah.
Untuk mengatasi masalah di atas, pemerintah melakukan strategi
kebijakan ketenagakerjaan yang meliputi:
1)
Menciptakan lapangan kerja yang sesuai dengan kebijakan ekonomi
makro.
2) Meningkatkan kompetensi dan kemandirian tenaga kerja melalui
pendidikan dan pelatihan.
3)
Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dengan menetapkan sistem
pengupahan dan penjaminan kesejahteraan.
4)
Meningkatkan perlindungan bagi pekerja.
5) Menata kembali sistem pelatihan, penempatan, pemantauan dan
perlindungan TKI yang bekerja di luar negeri.
d. Pemerataan Pembangunan
Untuk memeratakan pembangunan, harus dilihat komposisi penduduk
dan wilayah Indonesia. Karena, sebagian besar penduduk Indonesia tinggal
di pedesaan dan daerah (bukan di ibukota) maka pembangunan harus lebih
Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi serta Pembangunan Nasional
47
banyak diarahkan ke pedesaan dan daerah. Selain itu, dalam melakukan
pembangunan pemerintah juga berpedoman pada “delapan jalur
pemerataan”, yakni:
1)
Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok terutama sandang, pangan
dan papan.
2) Pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan dan pelayanan
kesehatan.
3)
Pemerataan pembagian pendapatan.
4)
Pemerataan kesempatan kerja.
5)
Pemerataan kesempatan berusaha.
6)
Pemerataan kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan, khususnya
bagi generasi muda dan wanita.
7)
Pemerataan penyebaran pembangunan ke seluruh wilayah tanah air.
8)
Pemerataan kesempatan memperoleh keadilan.
Dengan melihat delapan jalur pemerataan di atas, kita dapat
menyimpulkan bahwa pembangunan ekonomi di Indonesia tidak hanya
ditujukan pada pencapaian pendapatan per kapita yang tinggi dalam jangka
panjang. Akan tetapi, pemerintah juga mengusahakan pemerataan
pembangunan pada seluruh aspek kehidupan seperti yang tampak pada
delapan jalur pemerataan di atas. Karena, pencapaian pendapatan per kapita
yang tinggi belum menjamin telah tercapainya pemerataan kesejahteraan,
sebab pendapatan per kapita hanya merupakan angka rata-rata.
5. Dampak Pembangunan Ekonomi
Pembangunan ekonomi yang dilakukan suatu negara memiliki dampak
positif dan negatif. Dampak positif pembangunan ekonomi adalah sebagai
berikut:
1.
Meningkatkan taraf hidup
Dengan adanya pembangunan ekonomi, pendapatan per kapita
meningkat sehingga daya beli masyarakat ikut meningkat. Meningkatnya
daya beli dapat meningkatkan taraf hidup mereka.
2.
Mempermudah hidup manusia
Adanya pembangunan ekonomi telah mendatangkan berbagai peralatan
teknologi modern seperti komputer, handphone, satelit, mesin-mesin
modern, kulkas, mesin cuci, AC dan peralatan elektronika lainnya.
Semua peralatan tersebut sangat mempermudah hidup manusia.
3.
Meningkatkan persediaan barang kebutuhan masyarakat
Dengan pembangunan ekonomi, PDB (Produk Domestik Bruto)
meningkat. PDB yang meningkat berarti meningkat pula persediaan
barang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
48
Ekonomi Kelas XI SMA dan MA
4.
Meningkatkan sikap kesetiakawanan sosial
Dengan pembangunan ekonomi, kebutuhan hidup terutama yang
primer dan sekunder bisa dipenuhi. Terpenuhinya kebutuhan hidup
memberi kesempatan pada masyarakat untuk memikirkan nasib
saudaranya yang tidak beruntung sehingga muncul usaha-usaha untuk
mendirikan panti asuhan, rumah jompo dan lain-lain.
5.
Meningkatkan jumlah kesempatan kerja
Gambar 2.3.
Pembangunan ekonomi mampu meningkatkan jumlah kesempatan kerja.
Dengan pembangunan ekonomi
berbagai unit produksi dibangun
dan berbagai lembaga didirikan.
Semua itu membutuhkan tenaga
kerja baru yang lebih banyak,
yang berarti menyerap tenaga
kerja.
Adapun dampak negatif dari pembangunan ekonomi adalah:
1.
Sumber daya alam (SDA) yang tidak dapat perbaharui suatu saat bisa
habis atau musnah. Minyak bumi, emas, batubara dan sejenisnya suatu
saat akan habis dieksploitasi manusia.
2.
Lingkungan mengalami kerusakan fisik.
Eksploitasi yang tidak terkendali untuk memproduksi barang dan jasa
bisa merusak lingkungan, seperti hutan jadi gundul dan ekosistem
menjadi rusak.
3.
Terjadi pencemaran air, udara, tanah dan suara.
Berbagai limbah dan efek samping seperti bisingnya suara pabrik dari
pembangunan ekonomi bisa mencemari air, udara, tanah dan suara.
4.
Kesehatan dan keselamatan manusia terancam.
Akibat pencemaran dan bencana alam yang disebabkan oleh kelalaian
manusia dapat mengancam kesehatan dan keselamatan manusia. Air
tercemar, udara kotor, kekeringan, banjir dan tanah longsor adalah
contoh pencemaran dan bencana alam yang mengancam manusia akibat
pembangunan ekonomi yang tidak sadar lingkungan.
5.
Berubahnya gaya hidup
Pembangunan ekonomi yang tidak disertai dengan pemantapan
keimanan dan jati diri, bisa mengubah gaya hidup masyarakat menjadi
konsumtif, individualis, materialistis dan hedonistis.
Sumber:
Tempo
, 23-29 Sep. 2002
Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi serta Pembangunan Nasional
49
KEGIATAN
2. 2
“Konsep Pembangunan Berkesinambungan Atasi
Dampak Negatif Pembangunan Ekonomi”
Konsep pembangunan berkesinambungan telah lama menjadi
sumber pemikiran dan ditekankan dalam
Bruntland Commission Re-
port
(Laporan Komisi Bruntland) kepada PBB, yang mengimbau cara
baru yang lebih radikal dalam mendorong pembangunan ekonomi
untuk melestarikan lingkungan. Cara itu disebut pembangunan yang
“memenuhi kebutuhan masa kini tanpa merugikan kemampuan
generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri.”
Pada tahun 1990, Maurice Strong, Sekretaris Jenderal
United Nations
Conference on Environment and Development
, menjadi sponsor
pembentukan
Busines Council for Sustainable Development
(BCSD)
untuk memikirkan bagaimana bisnis dapat mengadopsi pembangunan
berkesinambungan sebagai produser operasional standar.
Sekali lagi, marilah kita melihat contoh CFC
(Chlorofluorocar-
bons)
dan kerusakan lapisan ozon. Pemikiran pembangunan
berkesinambungan akan memberi tahu kita bahwa kalau kita terus
memproduksi gas CFC, maka kita akan “merugikan kemampuan
generasi masa depan”, karena perusakan ozon akan, paling sedikit,
menyebabkan semakin banyak penderita kanker kulit, dan mungkin
pengaruh yang lebih buruk. Pembangunan berkesinambungan memberi
tahu kita untuk mengoordinasikan tindakan kita melewati batas
perusahaan, geografi, dan politik misalnya pemerintah nasional
mengadopsi perjanjian seperti Protokol Montreal, yang melarang
produksi CFC setelah tanggal tertentu.
Coba kalian cari dan temukan dampak positif dan negatif lain
yang diakibatkan oleh pembangunan ekonomi selain yang telah
disebutkan di atas!
I N F O
50
Ekonomi Kelas XI SMA dan MA
Pembangunan Ekonomi
1.
Arti
Proses yang bertujuan menaikkan pendapatan per kapita untuk jangkah waktu yang panjang
yang disertai dengan adanya perubahan struktur ekonomi dan perkembangan IPTEK.
Pendapatan per kapita bisa naik bila persentase kenaikan PDB lebih besar dibanding persentase
kenaikan jumlah penduduk.
2.
Bedanya dengan pertumbuhan ekonomi
Pembangunan ekonomi jelas lebih luas dibanding pertumbuhan ekonomi, suatu negara yang
telah mengalami pertumbuhan ekonomi belum tentu telah mencapai pembangunan ekonomi.
Perbedaan secara terinci antara pertumbuhan ekonomi dengan pembangunan ekonomi bisa
dilihat pada tabel halaman sebelumnya.
3.
Faktor-faktor yang memengaruhi pembangunan ekonomi dan pertumbuhan
ekonomi
a.
SDA (Sumber Daya Alam)
b.
SDM (Sumber Daya Manusia)
c.
Model
d.
Teknologi
4.
Pertumbuhan ekonomi di negara maju dan negara berkembang
Secara umum pertumbuhan ekonomi di negara maju lebih rendah dibanding di negara
berkembang.
Alasannya:
a. Perekonomian di negara maju sudah stabil dan hampir semua sumber daya sudah
digunakan secara optimal sehingga tidak ada peningkatan PDB secara mencolok. Hal ini
berkebalikan dengan negara berkembang. Akibatnya, pertumbuhan ekonomi negara maju
lebih rendah dibanding negara berkembang.
b. Karena rumus pertumbuhan ekonomi hanya melihat seberapa besar tambahan PDB
satu tahun dibanding PDB tahun sebelumnya. Rumus pertumbuhan ekonomi tidak
mempersoalkan seberapa besar nilai PDB suatu negara, akibatnya walau nilai PDB negara
maju jauh lebih tinggi dibanding negara berkembang tetap saja pertumbuhan ekonomi
negara maju lebih rendah dibanding negara berkembang.
5.
Teori Pertumbuhan Ekonomi
a.
Teori Pertumbuhan ekonomi historis
Frederich List
1) Masa berburu dan mengembara
2) Masa beternak dan bertani
3) Masa bertani dan kerajinan
4) Masa kerajinan, industri dan
perdagangan
Karl Bucher
1) Masa RT tertutup
2) Masa RT kota
3) Masa RT bangsa
4) Masa RT dunia
Werner Sombart
1) Prakapitalisme
2) Kapitalis Madya
3) Kapitalis Raya
4) Kapitalis Akhir
WW Rustow
1) Masyarakat tradisional
2) Prasyarat lepas landas
3) Lepas landas
4) Perekonomian matang
5) Konsumsi tinggi
b.
Teori pertumbuhan ekonomi klasik oleh Adam Smith; David Ricardo dan TR Malthus
c.
Teori pertumbuhan ekonomi Neo Klasik oleh Robert Solow; Harrod dan Domar; Joseph
Schumpeter
RANGKUMAN
Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi serta Pembangunan Nasional
51
Pembangunan Nasional
1.
Arti
Rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan yang meliputi seluruh aspek
kehidupan masyarakat, bangsa dan negara yakni mencakup bidang politik, ekonomi, sosial,
budaya, pertahanan dan keamanan.
2.
Tujuan
Untuk mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur yang merata material dan spiritual
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam wadah negara kesatuan Republik Indonesia
yang merdeka, berdaulat, bersatu, dan berkedaulatan rakyat dalam suasana peri kehidupan
bangsa yang aman, tenteram, tertib dan dinamis dalam lingkungan pergaulan dunia yang
merdeka, bersahabat, tertib dan damai.
3.
Pola dan Tahapan Pembangunan Nasional pada masa ORBA
GBHN
Pola umum Pembangunan Nasional, memuat:
Pola
Tahapan
1. Pola Dasar Pembangunan Nasional
Selamanya (asal tak di rubah)
2. Pola Umum Pembangunan Jangka Panjang
25 sampai dengan 30 tahun
3. Pola Umum Pembangunan Menengah
5
tahun
4. Pola Umum Pembangunan Jangka Pendek
1
tahun
(Berupa APBN)
4.
Pola dan Tahapan Pembangunan Nasional Menurut GBHN 1999
Ada beberapa perubahan = REPELITA diganti PROPENAS (Program Pembangunan Nasional).
PROPENAS dijabarkan dalam REPETA (Rencana Pembangunan Tahunan) yang memuat APBN
5.
Masalah Pembangunan Ekonomi Indonesia
Kemiskinan, Keterbelakangan, Lapangan Kerja dan Pemerataan Pembangunan
6.
Dampak Pembangunan Ekonomi
a.
Positif
Meningkatkan taraf hidup, meningkatkan jumlah kesempatan kerja, meningkatkan
persediaan barang, meningkatkan kesetiakawanan sosial, dan mempermudah hidup
manusia.
b.
Negatif
SDA yang tidak dapat diperbaharui bisa habis, kerusakan fisik lingkungan, pencemaran
air, udara, tanah dan suara, kesehatan dan keselamatan manusia terancam dan
berubahnya gaya hidup.
Adam Smith
David Ricardo
economic growth
Harrold Domar
Joseph Schumpeter
Karl Bucher
kemiskinan
keterbelakangan
lapangan kerja
pembangunan ekonomi
pembangunan nasional
pemerataan bangunan
pertumbuhan ekonomi
PROPEDA
PROPENAS
RENSTRA
REPELITA
Robert Solow
T. R. Maltuhs
Werner Sombart
Kata Kunci
52
Ekonomi Kelas XI SMA dan MA
A. Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1.
Suatu keadaan perekonomian yang menunjukkan adanya kenaikan PDB
(Produk Domestik Bruto) tanpa memandang apakah persentase
kenaikan PDB lebih besar atau lebih kecil dibanding persentase kenaikan
jumlah penduduk disebut . . . .
A. pembangunan ekonomi
B. pertambahan ekonomi
C. pertumbuhan ekonomi
D. peningkatan ekonomi
E. pelonjakan ekonomi
2.
Pembangunan ekonomi lebih luas dari pertumbuhan ekonomi karena
pembangunan ekonomi . . . .
A. hanya menekankan pada kenaikan PDB
B. tidak memerhatikan persentase kenaikan jumlah penduduk
C. tidak memerhatikan pemerataan kesejahteraan penduduk
D. tidak memerhatikan perubahan struktur ekonomi
E. tidak hanya menekankan pada kenaikan PDB
3.
Pertumbuhan ekonomi bisa dihitung dengan rumus:
A. x 100%
D. x 100%
B. x 100%
E. x 100%
C. x PDBt
4.
Yang bukan faktor yang dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi
dan pembangunan ekonomi adalah . . . .
A. SDM (Sumber Daya Manusia)
B. SDA (Sumber Daya Alam)
C. jumlah PDB
D. modal
E. teknologi
5.
Pada umumnya pertumbuhan ekonomi negara maju jika dibandingkan
dengan negara berkembang.
A. lebih rendah
D. sama rendah
B. lebih tinggi
E. sama besar
C. sama tinggi
Evaluasi Akhir Bab
Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi serta Pembangunan Nasional
53
6.
Rumah tangga tertutup, rumah tangga kota, rumah tangga bangsa, rumah
tangga dunia adalah tahap-tahap pertumbuhan ekonomi menurut . . . .
A. Frederich List
D. WW. Rostow
B. Karl Bucher
E. Adam Smith
C. Werner Sombart
7.
Masyarakat tradisional, prasyarat lepas landas, lepas landas,
perekonomian yang matang, konsumsi tinggi adalah tahap-tahap
pertumbuhan ekonomi menurut . . . .
A. Adam Smith
D. Karl Busher
B. Robert Solow
E. WW. Rostow
C. Fredich list
8.
Menurut Joseph Schumpeter, pertumbuhan ekonomi terjadi bila . . . .
A. ada kemajuan ilmu pengetahuan
B. terjadi pertumbuhan tenaga kerja
C. ada inovasi dari para pengusaha
D. terjadi penambahan modal
E. terjadi penambahan mesin
9.
Rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan yang meliputi
seluruh aspek kehidupan masyarakat, bangsa dan negara disebut . . . .
A. perkembangan nasional
B. pembangunan nasional
C. pertumbuhan nasional
D. perbaikan nasional
E. penertiban nasional
10. Berkaitan dengan penyusunan PROPENAS, setiap departemen dan
pemerintah daerah juga perlu membuat . . . .
A. RENSTRA dan PROPENAS
B. RENSDA dan PROPENAS
C. REPELITA dan RENSTRA
D. RENSTRA dan PROPERDA
E. RENSTRA dan PRODA
11. GBHN merupakan . . . .
A. pola umum pembangunan nasional
B. pola khusus pembangunan nasional
C. Pola dasar pembangunan nasional
D. pola umum pembangunan daerah
E. pola umum pembangunan semesta
54
Ekonomi Kelas XI SMA dan MA
12. Sejak masa reformasi REPELITA diganti dengan PROPENAS. REPELITA
berbeda dengan PROPENAS karena . . . .
A. PROPENAS memuat rencana seluruh sektor dan daerah selama 5
tahun
B. PROPENAS memuat rencana sektor dan daerah tertentu selama 5
tahun
C. PROPENAS hanya memuat program-program pembangunan yang
pokok dan penting selama 5 tahun
D. REPELITA hanya memuat program-program pembangunan yang
pokok dan penting selama 5 tahun
E. REPELITA hanya memuat rencana sektor dan daerah tertentu selama
5 tahun
13. Dalam rangka memberikan arah dalam mencapai tujuan pembangunan
nasional, MPR menetapkan . . . .
A. RAPBN
B. PELITA
C. GBHN
D. Propenas
E. APBD
14. Yang bukan merupakan agenda kebijakan PROPENAS adalah . . . .
A. meningkatkan pembangunan daerah
B. membangun sistem politik yang demokratis serta mempertahankan
persatuan dan kesatuan
C. membangun kesejahteraan rakyat dan kesatuan budaya
D. mewujudkan supremasi hukum dan pemerintahan yang bersih
E. membangun citra sebagai bangsa yang berkeadilan sosial
15. Masalah utama yang harus dihadapi dalam pembangunan ekonomi di
Indonesia adalah . . . .
A. kemiskinan, keterbelakangan, penyakit dan pengangguran
B. lapangan kerja, keterbelakangan, kemiskinan dan pemerataan
pembangunan
C. lapangan kerja, kejahatan, keamanan dan kemiskinan
D. lapangan kerja, kemiskinan, keamanan dan pendidikan
E. pendidikan, kesehatan, kemiskinan dan pengangguran
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini!
1.
Jelaskan perbedaan pertumbuhan ekonomi dengan pembangunan
ekonomi!
Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi serta Pembangunan Nasional
55
2.
Negara A pada tahun 2000 memiliki PDB senilai US$ 60.000 miliar dan
pada tahun 2001 PDB mengalami kenaikan menjadi US$ 75.000 miliar.
Hitunglah pertumbuhan ekonomi negara A pada tahun 2001!
3.
Jelaskan bagaimana SDM (Sumber Daya Manusia) mampu memengaruhi
pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi!
4.
Jelaskan apa yang dimaksud dengan Lingkaran Setan Kemiskinan!
5.
Mengapa pada umumnya pertumbuhan ekonomi di negara maju lebih
rendah dibanding negara berkembang?
6.
Sebutkan tahap-tahap pertumbuhan ekonomi menurut:
a. Frederich List!
c.
WW Rostow
b. Werner Sombart!
d. Karl Bucher
7.
Jelaskan teori pertumbuhan ekonomi menurut:
a. Robert Solow
d. Adam Smith
b. David Ricardo
e.
Harrod dan Domar
c.
TR Malthus
f.
Joseph Schumpeter
8.
Uraikan tujuan pembangunan nasional!
9.
Sebutkan 5 masalah utama yang diakibatkan oleh kebijakan
pembangunan di masa Orde Baru menurut GBHN 1999-2004!
10. Sebutkan 5 macam program penanggulangan kemiskinan yang telah
dilakukan sejak masa Orde Baru!
11. Sebutkan berbagai strategi kebijakan ketenagakerjaan untuk mengatasi
masalah pengangguran!
12. Dalam usaha memeratakan pembangunan, pemerintah juga berpedoman
pada delapan jalur pemerataan. Sebutkan delapan jalur pemerataan!
13. Jelaskan dampak-dampak positif pembangunan ekonomi!
14. Jelaskan dampak-dampak negatif pembangunan ekonomi!
15. Uraikan pendapatmu, bagaimana cara-cara yang bisa dilakukan untuk
mengatasi pencemaran air, udara, tanah dan suara.
C. UKA (Usut Kasus)
“Pencemaran Kulit Kerang oleh Mc Donalds”
Pada tahun 1990, McDonald’s menyadari posisinya berada di tengah-
tengah perdebatan yang sengit sekitar kemasan makanan yang
dipergunakannya. Inti dari perdebatan ini adalah kemasan model “kulit
kerang” dari
polystyrene
(
styrofoam
) yang terkenal untuk membungkus
hambuger dan produk makanan yang lain. Penentang kemasan model
kerang mengatakan bahwa ini bukan metode kemasan yang bertanggung
jawab pada lingkungan, dan bahwa metode yang “lebih hijau” tersedia dan
bisa digunakan.
Citizens Clearinghouse for Hazar
dous W
aste
bahkan
56
Ekonomi Kelas XI SMA dan MA
mengorganisasikan boikot terhadap McDonald’s, dengan orang yang piket
mengenakan pakaian badut “
Ronald Mc T
oxic
”.
Ini bukan kritikan pertama yang diangkat terhadap kemasan model
kerang. Sebelumnya McDonalds pernah melawan tuntutan masyarakat pada
akhir tahun 1980-an ketika suara menentang kemasan model kerang karena
penggunaan
chlorofluorocarbon
(CFC)–senyawa kimia yang dianggap
merusak lapisan ozon di stratosfer. Nasib dari kemasan model kerang pada
mulanya diragukan, tetapi, pada tanggal 5 Agustus 1987, McDonald’s
mengumumkan bahwa mereka tetap dapat menggunakan kemasan model
kerang, karena pemasoknya telah beralih ke proses produksi tanpa memakai
CFC.
Menurut sebuah survei yang dilakukan oleh perancang kemasan
Gerstman & Meyers, 60 persen responden percaya bahwa kemasan plastik
merupakan sumber yang menyebabkan masalah paling sulit dalam
pembuangan sampah padat. Memikirkan jumlah
polystyrene
(plastik) yang
digunakan oleh perusahaan– kira-kira 40 juta kilogram setiap tahun untuk
membungkus Big Mac, Quarter Pounder, Egg McMuffin, pancake untuk
sarapan, sandwich McChicken, dan Chicken McNugget–McDonald’s dengan
penjualan tahun 1990 lebih dari $ 18 miliar, tentu menjadi target kemarahan
kaum pencinta lingkungan.
Ironinya adalah persepsi pelanggan bertentangan dengan kenyataan.
Sebenarnya, plastik hanya bertanggung jawab sebanyak 8 persen dari berat
total sampah padat kota, sedangkan kertas sebanyak 40 persen sedang 52%
merupakan sampah jenis lain.
Setelah membaca informasi di atas, jawablah pertanyaan berikut:
1.
Pembangunan ekonomi di manapun memiliki dampak. Di Amerika,
kemasan kulit kerang McDonald’s dipermasalahkan karena berdampak
negatif terhadap lingkungan! Coba uraikan dampak negatif kemasan
kulit kerang!
2.
Mana sebenarnya yang lebih banyak, sampah plastik atau sampah
kertas?
3.
Menurut pendapatmu, cara apa saja yang bisa digunakan untuk
menanggulangi sampah?